Identifikasi senyawa Polychlorinated Biphenyls adalah upaya untuk mengetahui keberadaan atau konsentrasi PCBs pada suatu peralatan atau bahan.

Ada 2 pengujian pada identifikasi PCBs, yaitu:

1. Pengujian Kualitatif, dilakukan untuk mengetahui keberadaan PCBs dengan merujuk beberapa kriteria yang umum digunakan (PERMEN LHK No.P29 Tahun 2020). Semakin banyak kriteria yang terpenuhi, maka semakin kuat dugaan bahwa alat dan bahan tersebut mengandung PCBs.
2. Pengujian kuantitatif, dengan mengukur konsentrasi PCBs. Apabila konsentrasi menunjukkan hasil diatas batas keberterimaan yang sudah ditentukan, maka disimpulkan alat atau bahan tersebut harus dilakukan pengelolaan PCBs. Batas keberterimaan konsentrasi PCBs terendah yang dikecualikan dari pengelolaan yaitu 50 ppm merujuk pada PERMEN LHK No.P29 Tahun 2020.

Ada 3 metode identifikasi PCBs yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Uji Visual, merupakan pengujian kualitatif menggunakan Indera visual (mata) dengan membaca plat yang menempel pada peralatan atau dokumen teknis terkait produk. Informasi yang harus diperhatikan adalah tahun produksi, merek dagang, nama produsen, dan negara asal.
2. Uji Cepat, merupakan pengujian kuantitatif menggunakan test kit (portable) dengan rentang akurasi 2 – 2.000 ppm.
3. Uji Laboratorium, merupakan pengujian kuantitatif menggunakan instrumen Gas Chromatography (GC) – ECD dengan rentang akurasi 0 – 400.000 ppm.

Cara memilih jenis metode identifikasi PCBs yang bisa digunakan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan:

• Jenis bahan dan alat yang akan diuji.
• Durasi pengujian.
• Biaya pengujian.
• Rentang akurasi.
• Tingkat validitas.

Berikut perbandingan dari masing-masing metode pengujian PCBs:

Uji visual
Efektif dilakukan terhadap peralatan yang masih memiliki plat identitas dan dokumen teknis yang lengkap dan dapat terbaca.

Uji Cepat:

• Membutuhkan waktu yang singkat untuk pengujian.
• Biaya yang relatif lebih murah.
• Memiliki rentang akurasi yang kecil.
• Hasil yang diperoleh merupakan total konsentrasi senyawa klorin.

Uji Laboratorium:

• Membutuhkan waktu pengujian lebih lama.
• Biaya pengujian lebih mahal dibandingkan dengan uji cepat.
• Memiliki rentang akurasi yang besar dan tingkat validitas yang tinggi.
• Hasil yang diperoleh merupakan total konsentrasi senyawa PCBs.